Saturday, April 12, 2008

delapan oktober dua ribu ( part 2 )

Lanjutan …..

Desember’00 kembali ke rumah, bingung juga gak banyak yang dikerjakan…. Sambil nunggu-nunggu aplikasi cuman bantuin ibun aja di rumah, kadang nulis2 untuk TK nya.

Sampai pertengahan tahun 2001 saudara sepupu tw yang di Jkt datang trus tw dititipkan di sana, yah sambil nyari pengalaman baru lah…. Meskipun sebenarnya gak terlalu berambisi juga untuk tinggal dan mengadu nasib di Jkt, hampir setahun di sana belum juga ada titik cerah akan dapat pekerjaan yang menjanjikan so… hanya bantuin bikin laporan-laporan darikantornya bapake Bayu_suaminya sepupu_, meskipun selama itu banyak panggilan wawancara dan tes-tes ke perusahaan, mungkin belum rejeki…. Tapi terus berusaha untuk berbenah dan memperbaiki diri.

Dipertengahan 2002 ada job untuk jadi account executive_trader gitu deh_ di perusahaan valuta asing, asyik sih kerja di sana… cuman sering sport jantung karena harus terus memantau perubahan harga dari waktu ke waktu, meskipun kadang-kadang dalam sehari bisa profit 2000 US$, tapi kalo floating loss sampai harus nginep2 di kantor segala untuk menjaga posisi tetap aman, trus belum lagi tw gak yakin ada unsur maisyir gak di situ, akhirnya cuman tiga bulan di sana harus cabut…teman tw yang jadi investornya baik banget, namanya fifi, tapi sejak dia pindah rumah udah nggak ke lacak lagi keberadaannya. Ahhhh…..

Selepas dari kerjaan di valas itu sekitar bulan Oktober/Nopember ’02 tw pernah ada cerita yang gak akan pernah terlupakandeh, suatu hari…. Tw interview di sebuah perusahaan di daerah Cikupa_tempat ini ternyata jauuuhhh banget dari Pondok Labu, entah berapa jam_ nama perusahaannya udah lupa. Di sana di tes macem-macem, dari membuat pembukuan, neraca dll, trus wawancara…. Abis wawancara katanya hasil test tw bagus tapi di kantor ini bossnya _orang Korea_tidak suka dengan wanita yang berjilbab, karena katanya sering miscommunication. Sebenarnya ibu yang menginterviewmerekomendasikan banget klo tw masuk, trus beliau sarankan ikutin aturannya aja… klo pas di kantor di buka jilbabnya, baru pas berangkat atau pulang di pake, tw shock banget dengernya…. Trus tw minta waktu untuk berpikir, dan dikasih besok sore harus sudah ada jawaban, dengan lunglai tw pulang, dan…karena ke Pondok Labu terlalu jauh akhirnya memutuskan menginap di tempat om di Ciledug. Di tempat om ini saran yang sama juga di sampaikan oleh om dan bulik ku, pilihan yang sungguh sangat berat pada saat itu. Besok nya, dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, tw telpon perusahaan itu mengucapkan terimakasih sudah di beri kesempatan untuk menjadi karyawannya tapi karena persyaratan itu tw tidak bisa bergabung, tw tidak ingin menukarkan apa yang sampai saat ini tw perjuangkan dengan imbalan tujuh ratus lima puluh ribu rupiah. Ternyata… masih harus terus bersabar ……

Tahun 2003 tw kembali ke kampung, ibun masih menawarkan untuk WB menjadi guru Bahasa Inggris di SMP_ada saudara yang menawarkan_ tapi sungguh tw gak pengen jadi guru…… bulan Mei ikutan kursus English Conversation di Alfabank, bersamaan dengan seleksi penerimaan karyawan di Pertamina_banyak berharap dapat masuk sih_tapi terpaksa harus tumbang pada dinamika kelompok (mungkin masih soliter kali ya… hehhehe). Akhirnya sepanjang tahun 2003 ini cuman jadi pembantu umumnya ibun, ngisiin rapor, nulisin ijazah, bikin laporan sekolahan dll. Di akhir 2003 ada proyek pelatihan tambahan untuk lulusan perguruan tinggi, ikut daftar aja …..

Tahun 2004, sekitar bulan Maret – Mei ikut pelatihan itu, lumayan dapat ilmu trus di bayar lagi…. Benefit lainnya, tw jadi punya banyak teman dari sana yang membuka wawasan dan memperkaya pemahaman tw, di akhir pelatihan ada program magang…. Pernah di Bank Mandiri, tapi cuman seminggu, trus di Agricola Bogor cuman sehari, trus terakhir di Perum Peruri Jakarta selama sebulan. Setelah masa magang, ada informasi penerimaan karyawan di Koperasi Perum Peruri, tes nya cukup melelahkan karena harus di Karawang, hasil tes akademik dan kompetensi bidang di umumkan sesuai urutan untuk selanjutnya wawancara terakhir_ada empat kandidat dan tw ada di urutan kedua, yang pertama klo gak salah namanya mas slamet, dan dua yang lainnya perempuan_ setelah melalui beberapa kali penundaan pengumuman akhirnya yang keterima kedua-duanya perempuan-ini yang aneh, karena pada pengumumannya di butuhkan dua orang untuk accounting satu laki-laki dan satunya perempuan, dari poin ini ada yang tidak sesuai, trus ada syarat lainnya semuanya harus S1, tapi ternyata satu yang di terima adalah lulusan D3, wallahu’alam apa yang terjadi….. yang pasti masih dapat ujian lagi…. Akhir tahun 2004 kembali ke kampung halaman, berkontemplasi dulu…… oh ya, di tahun ini tw kenal juga seorang ukhti namanya mb Meity, yang memperkenalkan dunia tw dengan kajian rutin pekanan untuk meningkatkan ruhiyah dari bulan Agustus. Semoga Tw selalu bisa Istiqomah di jalanNya. Amin……

Bulan Januari 2005, terinspirasi oleh Mbak Netty yang lulusan pascasarjana IIP tapi ngajar juga, tw mo nyoba juga.. dengan mengirimkan aplikasi ke tempat mbak Netty ngajar, selain ke sekolah tw juga ngirim ke Bird Life di Bogor, sebuah NGO perlindungan satwa khususnya burung. Tw pengen banget di Birdlife itu, tapi justru lintasan pikiran yang ada adalah tw akan ngajar…semakin di tentang bayangan tw di sekolah semakin jelas. Dan benar…. Tw justru di panggil ke sekolah itu, dengan tes-tes yang sangat cepat, akhirnya sekitar tanggal 8 Pebruari ’05 gabung dengan sekolah dan resmi lah tw menjadi “GURU”. Liku-liku untuk tetap eksis dalam trek sbg guru juga panjang ceritanya (mungkin nanti di ceritakan dalam bagian yang lain saja ya…)

And …. I’m still being a teacher right now…

Continued again……

Ps. Untuk semua teman2 yang ada dalam stories tw, I miss u all …. Coz u r my everything …