Saturday, June 23, 2007

Antara ngrandu-Palur

Memang benar ungkapan "baiti janati", "home sweet home", dll.yang menyatakan bahwa rumah itu memang memberikan kebahagiaan yang gak pernah bisa tergantikan. buktinya...belum ada satu semester kuliah di Malang aja udah kepengen banget pulang kampung (ternyata emang susah harus ngurus apa-apa sendiri ^.^), jadinya ya kalo pas kepengeeeen banget pulang ya pulang aja-gak peduli mo capek badan kek yang penting ketemu ibu dan merasakan semua kemanjaannya- hehehe ......

Seperti waktu itu... kalo gak salah...., Jumat menjelang siang pulang kuliah sedih banget di kost an, bawaannya pengen pulang ke Karanganyar tercinta. akhirnya nekat aja ba'da Dzuhur ke Landung Sari trus ke Jombang,biar lebih cepat gak usah nyampe terminal, turun aja di ngrandu -Ngrandu itu nama daerah yang biasa digunakan untuk menunggu bus ke arah Solo ato Jogja- udah kepikiran bakal bengong aja nih di bus.... tapi Subhanallah, ada banyak hal gak terduga dalam hidup ini, sambil nunggu bus ngobrol ama mbak2 en ibundanya yang mo pergi ke Klaten, ternyata mbak itu baeeeek banget cantik lagi..... sepanjang perjalanan kita cerita2 tentang Malang yang emang belum begitu ku kenal saat itu, dia banyak kasih pandangan dan support kepadaku, yah lumayan lah dapat satu teman selain beberapa teman2ku yang setia di kampusku yang baru. ^_"

******

Pulang dari rumah, mulai banyak ikutan aktivitas di kampus, ikut Karate-Inkai (biar bisa jaga diri heheh...) trus ikutan Kopma, jalan ma Siti kemana-mana (mpe Nyasar-nyasar.... :-( ) mulailah ketemukan harap dan ingin itu, harapan mendapatkan ilmu di kota Malang -yang ternyata sangat Indah- (meskipun tetap keinginan untuk bersama Ibunda selalu membuncah). Sharing ma Mbak Pita -yang ketemu di ngrandu waktu pulang ke rumah-, aku pernah main kerumahnya dan keluarga dia welcome bgt.... pokoke seneng banget aku menemukan seorang yang bisa kuanggap sebagai mbakku

******

Mulai banyak aktivitas, dan keinginan untuk transfer universitas ternyata menguap begitu saja seiring dengan berjalannya waktu, hingga ..... hari itu aku kangeeen banget ma mbak pita, aku pengen cerita tentang aktivitas2ku, dan aku menelepon ke rumahnya. adiknya -yang sebaya denganku- yang mengangkat telfon, " Assalamu'alaikum.... bisa bicara dengan mbak Pita?" " ya... siapa?" dari seberang ada nada kaget yang tidak kupahami. "maaf bisa bicara dengan mbak Pita?" " ini dari siapa" katanya. "tiwie...." " oh.. tiwie... Belum dapat kabar ya wie.... mbak Pita udah meninggal enam bulan yang lalu karena jadi kecelakaan, jadi korban tabrak lari" aku gak bisa berkata apa-apa, rasanya begitu cepat Engkau panggil orang-orang yang terbaik dalam hidupku ya Allah. tapi emang setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian kan, hanya masalah waktu yang membedakannya. semoga Allah mengampuni segala kesalahan mbak dan memberikan tempat terbaik di sisiNya. Amin

(in memoriam for Mbak Pita, Malang 1997)